Devil’s Soon
“jaejoong hyung? Apa kau tidak
berminat melepas wig mu itu?” tanya Changmin yang sejak 3 jam lalu masih risih
melihat penampilan hyungnya yang tidak melepas juga wig dari kepalanya itu,
padahal syuting untuk video klip Tri Angle itu sudah lama selesai.
“aku masih menikmati mempunyai
rambut panjang Changmin?” jawab Jaejoong santai sambil melangkah menuju sofa
yang berada di depan TV nya, sambil membawa sepiring kue dan the hangat
buatannya sendiri.
Tssk! “Oo jaejoong hyung, bolehkan
aku meminta kue mu?” tanya Changmin yang sudah berdiri tepat didepan Jaejoong,
pandangannya masih tertuju pada cake yang berada dipangkuannya Jaejoong.
Jaejoong endongak, lalu menatapnya lama.
“kau mau?” tawarnya kemudian.
Changmin yang tentu saja sangat gembira dengan tawaran itu, mengangguk cepat
sambil menampilkan senyum lebar dibibirnya, bersiap mengambil kue itu. “buat
saja sendiri” kata Jaejoong cuek, lalu dengan cepat menghabiskan 2 potong kue
yang masih tersisa dipiring itu.
Changmin menatap Jaejoong dengan
ekspresi ingin membunuh, tapi Jaejoong hanya bersikap cuek, tidak memperdulikan
harimau yang akan segera menerkamnya, malah dengan santainya dia tertawa
melihat Film-entah apa-yang ditontonnya, tanpa menghiraukan Changmin sama
sekali. Dengan perasaan marah sekalgus kesal, Changmin meninggalkan Jaejoong
lalu berjalan cepat menuju kekamar hyungnya-Yunho-tujuannya tidak lain adalah
untuk melapor atas perlakuan Jaejoong kepadanya.
“Yunho Hyung!” teriak Changmin
sambil menggedor keras pintu kamar Yunho.
“ya! Kau kenapa bersikap seperti
itu?!” tanya Yunho yang baru saja membukakannya pintu. Changmin tidak
berbicara, namun terus memandangi hyungnya, Yunho berpakaian rapi sekali dan
sangat formal, apa gerangan yang akan terjadi? Setaunya, tidak ada acara special
apapun hari ini.
“kau mau kemana hyung?” tanya
Changmin yang sudah melupakan tujuan utamanya menemui Yunho.
“ani…a..aku mau menghadiri
pernikahan Song hye Gyo bersama dengan Jung Na Na” jelas Yunho terlihat
malu-malu.
“Mwo?” tanya Changmin sedikit
terkejut. Lama berpikir dan entah kenapa bisa berpikir seperti itu, terbersit
sedikit rencana licik dikepala namja itu. “Oo…apa yang kau maksud yeoja yang
mengenakan gaun dan mempunyai rambut panjang itu? ” tanya Changmin
mengingat-ingat seseorang.
Yunho tampak berpikir. Lalu dia pun
mengangguk. “Ah hyung, sudah lima menit yang lalu dia sudah berada disini,
Aigooo…aku lupa memberitaumu hyung, mianhae…” kata Changmin dengan mimic
bersalah.
“Mworago? Lima menit, aigoo…aku
harus cepat, Gomawo my minniee?” kata Yunho lalu bergegas menuju keruang tamu.
Dan betapa leganya dia melihat seseorang yang sedang duduk di sofa menunggunya.
Dia pun melangkah dengan sangat hati-hati, bermaksud member yeoja itu kejutan.
Saat sudah berada dibelakang yeoja itu, Yunho memeluknya bahunya sambil
memejamkan matanya.
“Na na-ssi, saranghaeyo…kau sangat
terlihat cantik hari ini” puji Yunho masih memeluk yeoja didepannya.
“Anneyong…” sapa seseorang lalu
membuka pintu ruang tamunya, betapa terkejutnya yeoja yang meilhat pemandangan
didepannya. Shock!
Yunho membuka matanya, melihat
siapa gerangan tamu yang datang tanpa mengetuk pintu keapartementnya, dan…Yunho
terbelalak lebar, dengan cepat dia melirik kearah yeoja yang dipeluknya tadi
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa……..! teriak
keduanya yang sudah mengetahui siapa yang bersama mereka pelukan. Jaejoong
menarik tangan Yunho, membuat tubuhnya terjungkal dengan posisi badan dan
kepala yang bearada dilantai dan kaki yang berada disofa.
“YA! Yunho-ah apa yang baru aja aku
lakukan!” bentak Jaejoong kepada yunho.
“Ya! Aku yang harusnya bertanya
seperti itu, apa yang kau lakukan dengan rambutmu itu?!” tanya Yunho yang baru
saja berdiri sambil memegangi pinggulnya yang sakit.
Sementara itu dari depan kamar
Yunho, Changmin tertawa sekeras-kerasnya, sambil memegangi perutnya.
Dipukul-pukulnya pintu apartement yang terbuat dari kayu itu, karena tidak
tahan membayangkan tontonan yang baru saja terjadi didepan matanya. Yunho dan
jaejoong menatapnya tajam.
Beberapa detik kemudian dari arah
yang sama Junsu dan Yoochun membawa satu centong air lalu menyeburkannya tepat
diatas kepala Changmin.
“Ya!BOCAH CILIK KAU
MEMBANGUNKANKU!” teriak junsu dan Yoochun yang sama sama meneriakinya tepat
didepan sepasang telinganya.Changmin menghentikan tawanya lalu memandangi kedua
hyungnya dengan tampang ingin menangis. Sementara itu Yunho dan Jaejoong masih
tertawa keras melihatnya.Puas karena dendamnya sudah terbalaskan kepada namja
cilik itu, Yunho melangkah pergi, dirangkulnya bahu Jung Na Na untuk membawanya
segera pergi dari apartement yang sedang berntakan itu.
…0^o^0…
My Ring !!!
“Ya! Junsu-ah kembalikan cincin
ku!” Teriak Changmin yang mengahampiri junsu yang sedang mencari sesuatu yang
hilang dibawah sofa.
“ah! Kau kan yang mengambilnya
Changmin-ah! Cepat kembalikan cincinku!” balas Junsu berteriak.
“Mworago? Tsssk!” changmin
menggelengkan kepalanya, lalu menatap junsu serius! “Ya! Junsu-ah cepat
kembalikan cincinku!” teriak Changmin semakin keras, membuat junsu menutup
kedua telinganya. Junsu yang kesal diperlakukan seperti itu. Mengambil sebatang
bunga yang terbuat dari plastic lalu memukuli kepala Changmin.
“Ya! Junsu-ah apa yang kau lakukan
terhadapku?!” tanya Changmin semakin marah, dia mengambil gelas yang berisi air
di atas meja makan, lalu menyiramkannya kewajah Junsu.
“Ya! Changmina!ap…”
“Apa yang kalian berdua ributkan?”
tanya Yoochun memotong kalimat junsu sambil melihat-lihat gelas unik diatas
meja makannya.
“Junsu mengambil cincinku!” kata
Changmin melaporkan junsu
“Aniyo…dia yang mengambil
cincinku!” bentak Junsu tidak terima
Yoochun tampak berpikir.“ Ah…apakah
dua cincin putih itu?” tanya Yoochun setelah lama berpikir dimana dia melihat
kedua cincin itu. changmin dan junsu mengangguk. “Ah…aku tau! Aku menaruhnya
dibawah tempat lilin dimeja makan” kata Yoochun dengn senyum khasnya karena
berhasil membantu kedua namja itu menyelesaikan masalah.
“kenapa kau menaruhnya disitu?”
tanya Changmin dan Junsu yang tampak sedikit kesal.
“Untuk menjanggalnya, tampat lilin
itu hampir saja terjatuh kepiringku kalau saja aku tidak menaruh kedua cincin
itu dibawah kakinya” jawab yoochun polos. Changmin dan Junsu menganga lebar
sambil menggelengkan kepalanya. Speechles, tidak tau apa yang harus
dikatakannya lagi, mereka berdua beranjak, mencari ketempat yang dikatakan
Yoochun, lama mencarinya, cincin itu tetap tidak mereka temukan juga.
“yoochun-ah! Cincin itu tidak ada
disana!” lapor Changmin dengan wajah merah padam.
“Ah…aku lupa, aku menukarnya dengan
gelas unik ini tadi pagi, indah bukan?” tanya Yoochun memperlihatkan gelas
perunggu itu kepada dua orang yang sedang kesal didepannya.
“YOOOCHUUN_AAAHHH!” :@ :@ :@
…0^o^0…
Gaje banget kan? XD, maklum waktu nulis ini author lagi jadi gila, bosen buat FF yang romance malah buat FF gak jelas yang tiba-tiba entah dari mana punya pikiran seperti ini :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar