Genre : Romance
Author : Yun Jaejoong Cassiopeia a.k.a نور القدسي
Chap 1
Once I say I love you
I think you would be gone, oh baby….
“jongie
ssi! Hei! Jongie ssi!” panggil yoon ra mengejar jaejoong yang langsung berlari
saat melihatnya.
Untuk
apa aku berlari! Toh aku juga sudah biasa dengan celaan mereka!
“aigoo…”
yoon ra yang sudah berhasil mengejar jaejoong yang tiba-tiba berhenti disamping
palang lampu merah untuk mengatur nafasnya yang sesak karena berlari. “ya!
Kenapa kau ini, kau seperti melihat setan setelah melihatku!” omelnya pada
jaejoong
“ya!
Apa yang mau kau lakukan! Mencelaku lagi?! Silahkan! Kau sudah tau aku yang
sebenarnya seperti apa sekarang! Kau sama saja seperti yeoja lainnya!kau….!”
Sebuah
tamparan mengenai pipi kanan jaejoong, membuatnya berhenti melanjutkan prasangka
buruknya, memandang yoon ra tidak percaya dengan apa yang telah dilakukan
kepadanya.
“ya!
Apa yang kau katakan! Aku tidak pernah bermaksud seperti itu kepadamu! Aku
hanya memberikan Koran yang kau bawa tadi terjatuh didepan toko donat itu!” yoon
ra memberikan Koran yang dibawanya itu kepemilik aslinya, lalu berbalik dan
berjalan sambil menyimpan kekesalannya kepada laki-laki yang sudah dua tahun
ini menjadi teman sekelasnya.
Jaejoong
melihat kepergian yeoja itu, menatapnya iba merasa bersalah, yeoja yang
bermaksud baik kepadanya malah dibentak-bentak seperti itu. jaejoong lebih
tepatnya bernama kim jaejoong adalah seorang namja yang dilahirkan dalam
keluarga yang tidak seberuntung teman-temannya, sehari-hari dia bekerja sebagai
penjual koran untuk membiayai sekolahnya, sedangkan disekolah dia selalu
mendapat celaan dari temannya, tidak banyak yang ingin berteman dengan namja
miskin sepertinya.
***
“kim
yoon ra! Yoon ra ssi!” panggil jaejoong sambil berlari menuju yeoja yang baru
turun dari mobilnya.
“waeyo?!”
tanyanya masih kesal dengan sikap jaejoong kemarin
“mianhae,
a..aku tidak bermaksud seperti itu” katanya terbata, memperlihatkan raut
penyesalan diwajahnya
“ah,
gwencana, lain kali kau tidak boleh seperti itu lagi” yoon ra merangkul
jaejoong mengajaknya berjalan menuju kelasnya bersama.
“kau
tidak malu berteman denganku?” tanya jaejoong, sadar akan siapa dirinya
“untuk
apa aku malu, kau juga manusia sepertiku”
“bukan
itu, maksudku…”
“hei,
sudahlah kita sama sama manusia, untuk apa saling membedakan”
“gomawo
yoon ra ssi”
“ne,
cheonmaneyo joong-joong ssi!” yoon ra menjulurkan lidahnya tanda mengejek, dia
pun langsung berlari meninggalkan jaejoong yang menatapnya geram
“ya!
Aku tidak suka kau memanggilku seperti itu!” jaejoong berlari mengejarnya.
“ya! Yoon ra ssi apa sekarang tipe
laki-laki pilihanmu sudah berubah?” tanya seorang yeoja yang duduk
disebelahnya, menatapnya denga sinis. Kang gyeong su.
“O…ah jongie ssi adalah sahabatku
sekarang” kata yoon ra menggandeng jaejoong, menampilkan cengiran lebar
diwajahnya. Jaejoong bersikap datar, tidak terlihat senyum sedikitpun
dibibirnya, sebenarnya dia malu sendiri berteman dengan yoon ra.
“apa aku tidak salah dengar?” tanya
gyeong su masih menatapnya sinis.
“sepertinya telingamu harus
diperiksakan kedokter, memastikan tidak ada gangguan disana!” jawab yoon ra
ketus, cengirannya langsung lenyap, mengetahui seisi kelas menatapnya sinis.
“ya! Apa mata kalian bermasalah sepertinya juga?!” teriak yoon ra menatap
teman-temannya tidak suka, dia lalu menemani jaejoong duduk didua bangku kosong
dipojok ruangan.
“yoon ra ssi…”
“kau tak perlu mempermasalahkannya,
mereka memang seperti itu, dan aku tidak menyesal berteman dengan mu jong-jong
ssi” jelas yoon ra, yang menebak apa yang akan ditanyakan oleh jaejoong.
Jaejoong tersenyum manis kearahnya.
“bukan itu yang mau aku katakan
yoon ra!” kata jaejoong masih tersenyum melihat kelakuan yoon ra, pipinya
bersemu merah karena malu.
“oh, terus apa yang mau kau
katakan?” tanya yoon ra,memegang kedua pipinya, tidak berani menatap kearah
jaejoong.
“irae, aku akan mengikuti audisi
menyanyi, apa kau mendukungku?” tanya jaejoong menatap yoon ra, dia ingin yoon
ra mendukungnya, selalu berada disampingnya untuk memberinya semangat.
“jinjjayo? Jjang…, aku pasti akan
mendukungmu!” kata yoon ra bersemangat, jaejoong memang pemegang suara terbagus
disekolahnya, dia selalu mendapatkan juara kalau ada lomba menyanyi, tapi
sayang, statusnyanya lah yang menjadi masalah. “eonje?” tanya yoon ra lagi.
“sepulang sekolah nanti” kata
jaejoong menampilkan senyuman khasnya.
“aigoo, aku tak bisa ikut, aku
harus menemani eomma berbelanja, mianhae joong-joong ssi” katanya tertunduk
lemah.
“ani, kau tak perlu bersedih
seperti itu, aku tak memintamu untuk menemaniku, tapi untuk mendukungku” jelas
jaejoong
“ah, tentu saja aku akan selalu
mendukungmu! Hawiting!” teriak yoon ra kembali bersemangat, membuat seisi kelas
menoleh heran kepadanya. “mwo?” tanya yoon ra sinis.
“aku harap kau bisa menungguku”
kata jaejoong pelan
“mworago?” tanya yoon ra,
memastikan jaejoong mengatakan sesuatu kepadanya.
“aniya” jawab jaejoong salah
tingkah.
Dari sejak saat itu, yoon ra tak
pernah lagi bertemu dengan jaejoong, dia tiba-tiba menghilang, sampai satu
tahun kemudian saat kelulusan, seseorang memberinya amplop yang berisi tiket
konser didalamnya.
***
“jongie ssi!” panggil seorang yeoja
yang tengah berada didalam keramaian, menyeruak diantara berjuta-juta orang
yang menonton konser tunggal boy band paling disukainya, lima orang yang
disebut sebagai Dewa dari timur yang mempunyai fansclub terbesar pada zaman
itu, Cassiopeia.
Lima namja itu berlari ketengah
panggung, membungkuk Sembilan puluh derajat untuk memberi hormat kepada para
fansnya. Menegakkan badan lalu melambaikan tangan sambil tersenyum bahagia,
mereka tidak menyangka akan sebanyak ini penggemarnya yang begitu antusias
menunggu mereka berlima mengeluarkan suaranya.
“anneyong haseyo!” kata mereka
serempak, lalu berpencar berdiri disetiap sudut panggung megah yang telah
disediakan oleh produser music terbesar di korea, SME.
“jongie ssi!” panggil yeoja itu
lagi, berharap salah satu member yang berada diatas panggung didepannya menoleh
kearahnya. Dia sangat merindukan namja itu, dan sekarang bisa melihatnya dengan
jelas seperti itu membuat hatinya bahagia.
Jaejoong Nampak berpikir, suara
yang tidak asing bagiku. Siapa wanita itu? batinnya, menerka-nerka suara yeoja
yang tengah memanggilnya, dia menajamkan penglihatannya mencari sosok yeoja
yang suaranya masih terdengar jelas ditelinganya.
Lama mencari, akhirnya dia
menemukan yeoja yang sedang tersenyum lebar kearahnya, berdiri dibawah panggung
sambil melambaikan tangannya. Jaejoong menatap mata yeoja yang sudah
berbinar-binar tanda kagum, matanya sudah berkaca-kaca menatap jaejoong. Lama,
jaejoong mengerutkan keningnya membaca tulisan besar yang menempel di T-Shirt
putih yang dikenakan yeoja itu. JONG-JONG SSI SARANGHAE!
Jejoong mengangkat sebelah alisnya.
Apa maksud kata-kata itu? kembali dia bertanya dalam hati, yang tentunya tidak
akan dijawab oleh siapapun. Tapi jaejoong hanya ingat hanya satu orang yang
memanggilnya dengan sebutan memalukan seperti itu. Kim Yoon Ra, yeoja yang
menjadi sahabatnya sewaktu masih berada di JYEGYOSYI high school.
Yeoja yang sadar akan tatapan
jaejoong itu tersenyum lebar kearahnya, namun senyum itu langsung hilang ketika
ia tahu jaejoong membuang muka, sama sekali tidak membalas senyumnya itu.
Jaejoong melirik kearah empat
member yang sudah berkumpul ditengah panggung, dia pun berlari menyusul mereka.
Sebelum memulai bernyanyi mereka
ada kesibukan lain untuk menyapa fans terlebih dahulu.
“oppa!” panggil seorang yeoja yang
tiba-tiba berlari keatas panggung, dan berdiri ditengah-tengah changmin dan
jaejoong, changmin mendesah kesal kepada yeoja yang menggeser paksa posisinya.
Tiba-tiba adegan yang paling dibenci fansnya itu terjadi, yeoja itu memeluk
jaejoong lalu mencium bibirnya.
Jaejoong membeku, tersentak kaget
dengan dengan aksi tiba-tiba itu, jangan ditanya keempat member itu sudah
melongo parah sama kagetnya dengan jaejoong. Jaejoong melepas paksa pelukan
itu, lalu mendorong pelan tubuh yeoja itu menjauhinya.
Seketika itu juga, para Cassiopeia
berteriak kesal, bukan kearah jaejoong namun yeoja berambut merah mirip seperti
setan yang berani-beraninya mencium idola mereka, banyak diantara para Cassiopeia
yang mengumpatinya sambil berteriak marah.
“ya! Rambut setan! Jauhi oppaku!”
teriak salah satu dari mereka dengan wajah berapi-api, mereka tidak terima
konser tunggal idola mereka dirusak oleh kehadiran yeoja yang sangat sering
mereka lihat di TV.
Yeoja itu adalah park hyun jie,
artis yang tengah digosipkan adalah namjachingu jaejoong, namun berita itu
masih belum terbukti kebenaran atau tidak dari mulut jaejoong. Jangan ditanya
kalau dari hyun jie, dia pasti dengan semangatnya mengatakan ‘iya’ kepada para
wartawan yang menanyakannya.
“oppa! Katakan pada mereka bahwa
aku adalah yeojachingumu!” rengek hyun jie sambil menggandeng mesra lengan
jaejoong.
Sementara yoon ra, berdiri lemas
melihat kejadian memilukan yang berada didepannya. Apakah harapannya selama ini
sudah tidak ada gunanya lagi? Apakah jaejoong benar-benar melupakannya.
Tubuhnya bergetar, yoon ra mendongakkan kepalanya, menahan air matanya agar
tidak menetes.
“hyung! Jadi benar rambut setan ini
adalah yeojachingumu?” tanya changmin mengikuti umpatan salah satu fans mereka.
Changmin mengerutkan keningnya, kalaupun jaejoong harus berpacaran, dia tidak
akan rela kalau rambut setan yang selalu menghantui kamar mereka setiap hari
itu menjadi pacar jaejoong! Dan yang changmin tau, hyungnya hanya pernah
bercerita tentang yeoja yang menjadi sahabatnya dulu.
Jaejoong kembali mencari sosok
yeoja yang tengah menangis diantara kerumunan fansnya, tidak lagi menatap
kearahnya.
“mianhae…di…dia…gossip itu…”
jaejoong melirik yoon ra, yang menunduk menyembunyikan wajahnya.
Yoon ra berbalik, tidak sanggup
mendengar kenyataan pahit itu. namja yang menyuruhnya untuk menunggu kalau
suatu saat dia akan kembali padanya untuk mendengar jawaban atas permintaan
jaejoong untuk menjadikannya lebih dari sekedar sahabat itu sekarang telah
menghianatinya.
“mian, permisi…permisi” yoon ra
menyeruak diantara kerumunan Cassiopeia itu sambil meminta maaf namun tidak
berani menampakkan wajahnya.
“oppa! Ayo katakan!” desak hyun jie
Jaejoong melirik sekali lagi kearah
tempat yoon ra berdiri tadi, namun tidak menemukan sosok yeoja itu, jaejoong
memperhatikn setiap gerak-gerik diantara kerumunan fans itu namun tidak juga
berhasil menemukan yoon ra. Jaejoong tertunduk lemah.
“hyung…bukankah yoon ra noona…”
pertanyaan changmin yang langsung dipotong oleh jaejoong
“dia yeojachinguku!” kata jaejoong
datar, hyun jie langsung berteriak girang, lalu dengan PDnya membalas tatapan
devil dari Cassiopeia yang berada didepannya.
“ya! Aku sudah bilangkan kalau
jaejoong oppa adalah namjachinguku!” katanya berteriak sambil tersenyum lebar
penuh kemenangan.
“kalau jaejoong tidak mengatakan
bahwa dia adalah yeojachingunya, aku akan melemparnya dengan sepatuku!” bisik
junsu kepada yoochun yang berdiri disampingnya, dia masih menaruh dendam
kesumat kepada hyun jie, dia melupakan sebentar perasaan tidak sukanya kepada
yoochun, karena tidak mungkin junsu berbisik kepada yunho yang berada disebelah
kanannya, bisa-bisa ia akan diceramahi nantinya. Yoochun yang dibisikkan
seperti itu mengangguk membenarkan ucapan junsu. Dia juga menaruh dendam, dan
mungkin hampir semua member menyimpan kekesalan kepada hyun jie, kecuali yunho
sepertinya, karena jaejoong dan yunho selalu mendapat perlakuan ‘manis’
darinya.
***
“ya! Hyungku sedang tidak ada
dirumah! Kau ada urusan apa kesini?!” tanya changmin menghalangi hyun jie masuk
kekamarnya.
“kau kenapa tidak sopan begitu, kau
seharusnya memanggilku noona!” bentak hyun jie kepada changmin.
“mwo?! ya! Kau pergilah! Kedatanganmu
tidak diharapkan disini!” balas changmin membentak hyun jie.
“ya! Kenapa sifatmu kekanakan
sekali, kau sudah tua seharusnya kau menghilangkan sifat kekanakan mu itu,
pantas saja tidak ada yeoja yang menyukaimu, kau terlalu kekanakan! Tubuhmu
kurus sekali, sebaikanya kau memperbanyak makan!” nasihat hyun jie panjang
lebar,memuatnya changmin ingin melemparnya keluar rumah, changmin yang masih
menganga tidak menyangka akan diperlakukan seperti itu menatapnya penuh dendam.
“ya! Namja kwiyeota!-imut-dimana oppaku!”
tanya hyun jie melirik junsu yang sedang menyisir rambutnya dikaca samping
tempat tidurnya, apartemen mereka sangat luas terutama satu kamar yang mereka
pakai berlima. Ada lima tempat tidur disana, disamping setiap ranjang terdapat
satu meja, lampu tidur, dan kaca. Sedangkan lemari pakaian mereka diruangan
yang lain, terutama dapur dan kamar mandinya.
Kesal, hyun jie tidak mendengar jawaban apapun
dari junsu, dia kembali mengumpat junsu. “ya! Seberapapun kau mengaca, wajahmu
tidak akan berubah, kau tetaplah namja imut takkan berubah jadi gentle!”
semburnya kesal. Junsu meliriknya kesal, sambil menatapnya dengan tatapan ingin
membunuh yeoja yang menyebalkan didepannya.
“apa lagi kau! Seberapapun kau
mengemis meminta jaejoong menjadi namjachingumu, dia tidak akan mau! Mana
mungkin seorang jaejoong jatuh cinta kepada yeoja pendek, bermbut setan
sepertimu!” kata junsu menatapnya sinis.
“mwo? tskk..!” hyun jie beralih
kepada yoochun yang tengah tertidur pulas diranjangnya. “ya! Yoochun ssi!
Ireona!” hyun jie menarik selimut yoochun mengguncangkan bahunya keras.
Perlahan yoochun membuka matanya, dan kagetlah dia karena melihat yang berada
didepannya adalah hyun jie!
“ya! Apa yang kau lakukan disini!”
teriak yoochun tidak terima dibangunkan seperti itu.
“kemana oppaku!” tanyanya yang tak
lebih adalah perintah
“aku tidak tau” yoochun kembali
menarik selimutnya, menutupi seluruh wajahnya, ia terlalu letih setelah tadi
malam bertarung bola dengan junsu, badannya masih pegal-pegal. Hyun jie menarik
selimut itu lagi, membuat yoochun bersumpah ingin menggentayangi hidup yeoja
itu selamanya! Dia tidak akan membiarkan yeoja itu tertidur pulas karena sudah
bersikap seperti itu kepadanya. Namun itu hanyalah umpatan, karena tidak
mungkin yoochun akan datang kerumahnya, melihat mukanya saja dia ingin muntah
apalagi datang kerumahnya setiap malam.
“ya! Kau pasti tau!” bentak hyun
jie yang sudah tidak sabar dengan perlakuan tiga member itu kepadanya.
Junsu melirik yoochun, seolah tau
apa yang dikatakan junsu, yoochun mengangguk mengiyakan. Lalu bangkit berdiri
dari ranjangnya. Junsu mendekati hyun jie, begitupula dengan yoochun, sementara
changmin menunggu dengan manis didepan pintu.
Mereka memegang kedua lengan hyun
jie, menyeretnya keluar dari kamar mereka.
“bye! Nenek keriput pendek!” ejek
changmin lalu dengan segera menutup pintu apartemen mereka. Mereka bertiga
mendesah pelan.
“akhirnya yeoja gila itu pergi juga”kata
mereka serempak, lalu kembali melakukan aktifitas masing-masing. Kira-kira
begitulah kejadian yang membuat ketiga member itu menaruh dendam kesumat kepada
hyun jie.
***
“hyung…” kata changmin lirih, dia
sudah membayangkan betapa menderitanya hidupnya nanti kalau hyun jie menjadi
yeojachingu hyungnya.
“jaejoong-ah, benar dia adalah
pacarmu?” tanya yunho yang sama tidak mengertinya dengan member lainnya.
Jangankan keempat member itu,
Cassiopeia yang ada disana berdecak kesal dan marah kepada hyun jie. Hyun jie
memang cantik, aktingnya selalu sempurna tanpa ada kesalahan, tapi terkenal
dengan artis paling sombong dikorea. Tentu saja para cassie tidak percaya kalau
jaejoong mengatakan ingin menjadi namjachingunya, pasti yeoja itu sudah menaruh
guna-guna kepada jaejoong, pikir semua cassie yang ada disana.
“yoon ra, kim yoon ra lah
yeojachinguku” kata jaejoong tersenyum kepada empat member yang lain, kemudian
kepada cassie yang berada disana.
Semua mendesah lega, setidaknya
yeoja itu bukan hyun jie, walaupun cassie tidak pernah tau siapa kim yoon ra
yang dikatakan oleh jaejoong.
“ya! Oppa! Apa yang kau lakukan!”
bentak hyun jie, matanya sudah memerah mengeluarkan air mata.
“yoon ra, naiklah! Naik kepanggung”
seru jaejoong tidak memperdulikan hyun jie yang terisak disampingnya. Para
Cassie sudah celingak celinguk mencari sosok yeoja yang disebutkan namanya itu,
penasaran seperti apa wajah seorang yoon ra.
“ya! Kenapa kau masih disitu!
Pergilah! Tidak ada yang mengundangmu kesini, rambut setan!” ejek changmin
dengan senyum lebar penuh kemenangan, akhirnya ada juga kesempatannya untuk
membalas yeoja disampingnya itu. dengan wajah merah padam, hyun jie berlari
menuruni panggung, diikuti oleh senyum bahagia ketiga member yang sudah menaruh
dendam kepadanya.
“yoon ra, ayo naiklah!” seru
jaejoong masih penuh harap, sambil mencari-cari keberadaan yoon ra.
“hyung, bagaimana kalo kita
nyanyikan hug English untuknya” nasihat yoochun, disertai anggukan semua member
lainnya. Music pun mengalun lembut.
Sementara dibalik layar, lee so
man, sebagai pemegang saham terbesar di SME, berdecak marah, konsernya berjalan
tidak menyenangan seperti itu baginya.
Setelah hug selesai dinyanyikan,
tidak ada yang terjadi, yoon ra tidak kunjuung menaiki panggung, mereka
akhirnya meneruskan menyanyikan lagu agar tidak mengecewakan para fansnya hanya
karena masalah salah satu dari mereka, tapi mau tidak mau para cassie masih
penasaran, siapa kim yoon ra itu?
...o0o...